Selasa, 13 September 2016

Posted by LUKMAN SYARIF | File under :

Evie Tamala - Selamat Malam Lirik
Selamat malam duhai kekasih
sebutlah namaku menjelang tidurmu
bawalah aku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini
Selamat malam duhai kekasih
aku sebut namamu menjelang tidurku
agar kau hadir dalam mimpi indahku
di peraduan yang sepi ini
Reff :
Gelisah hatiku karena kau jauh dariku
tak lelap tidurku karena terbalut rindu
adakah rindu di dalam hatimu
seperti diriku merindukanmu
Selamat malam duhai kekasih
sebutlah namaku menjelang tidurmu
bawalah aku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini
Gelisah hatiku karena kau jauh dariku
tak lelap tidurku karena terbalut rindu
adakah rindu di dalam hatimu
seperti diriku merindukanmu
Selamat malam duhai kekasih
sebutlah namaku menjelang tidurmu
bawalah aku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini
di malam yang dingin sesunyi ini
oh.. sunyi

Posted by LUKMAN SYARIF | File under :

Evie Tamala - Selamat Malam Lirik
Selamat malam duhai kekasih
sebutlah namaku menjelang tidurmu
bawalah aku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini
Selamat malam duhai kekasih
aku sebut namamu menjelang tidurku
agar kau hadir dalam mimpi indahku
di peraduan yang sepi ini
Reff :
Gelisah hatiku karena kau jauh dariku
tak lelap tidurku karena terbalut rindu
adakah rindu di dalam hatimu
seperti diriku merindukanmu
Selamat malam duhai kekasih
sebutlah namaku menjelang tidurmu
bawalah aku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini
Gelisah hatiku karena kau jauh dariku
tak lelap tidurku karena terbalut rindu
adakah rindu di dalam hatimu
seperti diriku merindukanmu
Selamat malam duhai kekasih
sebutlah namaku menjelang tidurmu
bawalah aku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini
di malam yang dingin sesunyi ini
oh.. sunyi

Sabtu, 10 September 2016

Posted by LUKMAN SYARIF | File under :

Lilin-lilin putih berilah terangmu
Lilin-lilin putih temanilah aku
Sepi sendiri dimalam ini
Tiada kasih yang menemani
Lilin lilin putih katakan padanya
Lilin lilin putih kumerindukannya
Cerita cintaku dia telah tau
Derita hatiku dia juga tau
Siapa diriku dia pun tlah tau
Bagaimana aku semuanya dia tau
Denganmu lilin putih
Temani lah aku malam ini
Lilin lilin putih katakan padanya
Lilin lilin putih kumerindukannya
Cerita cintaku dia telah tau
Derita hatiku dia juga tau
Siapa diriku dia pun tlah tau
Bagaimana aku semuanya dia tau
Denganmu lilin putih
Temani lah aku malam ini
Lilin-lilin putih berilah terangmu
Lilin-lilin putih temanilah aku
Sepi sendiri dimalam ini
Tiada kasih yang menemani
Lilin lilin putih katakan padanya
Lilin lilin putih kumerindukannya

Rabu, 07 September 2016

Posted by LUKMAN SYARIF | File under :

Elvy Sukaesih - Sumpah Benang Emas

Ku sulam benang bulaeng
Sumpah dari pantai losari
di saksikan deru ombak
angin laut Makassar
kadang ku berpikir kan mencari gantimu
sekian lamanya aku hidup menjanda
Betapa tak pernah aku melupakannya
saat perceraian di depan penghulu
tetes air mata mengiring sumpah ku
ku tak akan mungkin bersuami lagi
begitu pun juga ku minta padamu
kadang ku berpikir kan mencari gantimu
sekian lamanya aku hidup menjanda
Daeng Lala tak mungkin ku lupakan
sumpah kita di pantai losari
Daeng Lala pabila bawakaraeng
lalu berpindah ke tanah jawa
begitu sumpah kita
lalu engkau dan aku
saling mencari gantinya
Betapa tak pernah aku melupakannya
saat perceraian di depan penghulu
tetes air mata mengiring sumpah ku
ku tak akan mungkin bersuami lagi
begitu pun juga ku minta padamu
kadang ku berpikir kan mencari gantimu
sekian lamanya aku hidup menjanda

Rabu, 20 Juli 2016

Posted by LUKMAN SYARIF | File under :

"Ujung Aspal Pondok Gede"

Di kamar ini aku dilahirkan
Di bale bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibuku

Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun
Ramah senyum penghuni dusunku

Kambing sembilan motor tiga
Bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya

Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana
Dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi

Di depan masjid
Samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain
Mengisi cerahnya hari

Namun sebentar lagi
Angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi
Dan tak kan pernah kembali